Semenanjung Korea terletak di pusat Asia Timur Laut, berdekatan dengan Tiongkok, Rusia, dan Jepang, dengan koordinat Bumi sebesar 33-43° Lintang Utara (LU) dan 124-132° Bujur Timur (BT). Panjang Semenanjung Korea meliputi Korea Utara dan Korea Selatan sekitar 1.000 km, rata-rata lebar dari timur ke barat sekitar 300 km, dan luas wilayahnya 222.000 ㎢. Luas wilayah Korea Selatan dari batas Garis Demarkasi Militer kurang lebih 100.364 ㎢.
Ciri-ciri Iklim
Korea adalah negara dengan iklim sedang dengan empat musim yang jelas berbeda. Musim semi dan musim gugur cerah dan kering karena pengaruh tekanan tinggi yang bergerak, dan musim panas cuacanya sangat panas karena pengaruh tekanan tinggi di Pasifik Utara yang panas dan lembap. Selain itu, pada musim dingin, cuacanya dingin dan kering karena pengaruh tekanan tinggi benua yang dingin dan kering.
Populasi
Populasi Korea adalah 51,63 juta jiwa pada tahun 2022 dan merupakan terpadat ke-29 di dunia. Sebesar 50,49% populasi tinggal di wilayah metropolitan (Seoul, Gyeonggi-do), populasinya sangat terkonsentrasi (data perkiraan populasi di masa depan, per Desember 2021).
Angka harapan hidup masyarakat Korea meningkat sebesar 21,3 tahun dari 62,3 tahun pada tahun 1970 menjadi 83,6 tahun pada tahun 2021 yang disebabkan kemajuan dalam bidang kedokteran dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Ini merupakan urutan ke-3 tertinggi di antara 38 negara anggota OECD.
Sementara itu, angka kelahiran Korea tahun 2021 adalah 0,81, pemerintah Korea menerapkan berbagai kebijakan yang aktif untuk mengatasi permasalahan kelahiran rendah dan penduduk.
Bahasa dan Huruf
Korea Selatan menggunakan bahasa (bahasa Korea) dan abjadnya (hangeul) sendiri. Bahasa Korea termasuk dalam bahasa aglutinatif, yaitu bahasa yang mengungkapkan hubungan tata bahasa dalam kalimat dengan menggabungkan kata-kata yang memiliki makna sebenarnya dengan unsur-unsur yang memiliki fungsi tata bahasa.
Dalam hangeul, ciri-ciri bunyi ujaran bahasa Korea tecermin dalam sistem penulisan, dan konsonan serta vokal digabung menjadi satu unit pengucapan. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong (1397~1450) di Dinasti Joseon untuk menulis bahasa Korea dan pada saat penciptaannya disebut Hunminjeongeum. Pada saat penciptaannya, Hunminjeongeum, terdiri dari 28 huruf, termasuk 17 huruf konsonan dan 11 huruf vokal. Namun, seiring berjalannya waktu, 4 huruf menghilang, dan saat ini, Hunminjeongeum menggunakan 14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal, dengan total berjumlah 24 huruf.
Hunminjeongeum adalah sistem aksara di dunia yang diciptakan oleh rajanya secara langsung dan ada penjelasan yang diterbitkan untuk disebarluaskan. Perincian mengenai penciptaan Hunminjeongeum dicatat dalam Hunminjeongeum Haeryebon. Pada tahun 1997, UNESCO mengakui nilai Hunminjeongeum Haeryebon dan menetapkannya sebagai Warisan Ingatan Dunia. Selain itu, UNESCO menganugerahkan King Sejong Literacy Award kepada orang-orang yang telah berkontribusi besar dalam pemberantasan buta huruf di seluruh dunia.
Baru-baru ini, keindahan formatif hangeul telah dikenal di seluruh dunia. Selain penggunaannya sebagai huruf, hangeul juga banyak digunakan dalam bidang seni, termasuk pakaian, aksesoris desain, lukisan, dan patung.
Bendera Nasional (Taegeukgi)
Taegeukgi diadopsi sebagai bendera nasional resmi Joseon pada tahun 1883, dan telah digunakan sebagai bendera nasional Korea sejak proklamasi Kekaisaran Korea pada tahun 1897. Berlatar belakang warna putih, simbol Taegeuk berwarna biru dan merah di tengah, dan gwae hitam di keempat sudutnya.
Latar belakang putih bendera taegeukgi melambangkan kecerahan, kemurnian, dan kedamaian; Pola taegeuk di tengah melambangkan keharmonisan yin (biru) dan yang (merah) (Dalam filsafat Timur, ini mengacu pada dua energi yang saling bertentangan yang menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu); empat gwae (Geon, Gon, Gam, Lee) yang masing-masing melambangkan langit, bumi, air, dan api.
Bunga Negara (Mugunghwa)
Mugunghwa (Sharon) merupakan bunga negara Korea yang mengandung makna 'bunga yang selalu mekar dan tidak pernah layu'. Bunga ini mencerminkan jiwa warga Korea Selatan yang dilambangkan dengan keramahan dan kegigihan.
Aegukga (lagu kebangsaan Korea)
Aegukga (lagu mencintai negara) adalah lagu kebangsaan Korea. Lirik lagu tersebut diciptakan melalui tangan banyak pioner. Pada tahun 1935, guru Ahn Ik-tae menambahkan musiknya, melengkapi aegukga saat ini. Aegukga diadopsi sebagai lagu kebangsaan resmi dengan berdirinya pemerintah Republik Korea pada tahun 1948.
Bentuk Pemerintahan
Korea adalah negara republik demokratis yang memiliki sistem politik yang terbagi menjadi cabang legislatif, eksekutif, dan yudikatif berdasarkan prinsip pemisahan tiga kekuasaan. Selain itu, Korea menerapkan sistem yang berpusat pada presiden (sistem presidensial). Presiden berperan sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan kepala eksekutif. Presiden menjabat satu kali masa jabatan selama lima tahun dan pemilu diikuti oleh semua warga negara. Pada tahun 2022, Presiden Yoon Suk Yeol dilantik sebagai presiden Korea Selatan ke-20.